Senin, 13 Oktober 2014

Pidato Kemerdekaan

Refleksi 69 tahun proklamasi republik indonesia,pelajar,harapan masyarakat indonesia



Bismilahhirohmanirohim
Dewan juri yang saya hormati
dan hadirin yang berbahagia.  
Empat kali empat sama dengan enam belas
upin,ipin cucunya datuk,sempat tak sempat
salam harus dibalas,saya ucapkan
Assalamualaikum wr,wbr.
Sebelum memulai pidato ini marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita semua.
Shalawat serta salam tak lupa
kita haturkan kepada suri tauladan kita, nabi besar, Muhammad SAW
beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian,
saya akan memulai pidato pada pagi yang berbahagia ini.
Pidato yang bertema refleksi 69 tahun proklamasi republik Indonesia, Pelajar, harapan bangsa.
Negara kita, Indonesia, sudah lama dijajah oleh bangsa lain.
Bangsa yang ingin mengeruk habis kekayaan alam yang ada
di NegaraIndonesia yang kita cinta ini.
Pahlawan-pahlawan kita rela mati
di medan perang demi mendapatkan sebuah kemerdekaan.
Generasi-45 akan dikenang sepanjang masa, sebagai generasi emas yang mengubah nasib bangsa dengan semangat perjuangan, pengabdian
dan pengorbanan yang luar biasa.  
Etos inilah yang harus selalu kita  tanamkan dan kita teladani hingga anak, cucu kita nanti.
Pada tanggal 17 agustus  ini dari sabang sampai merauke, Negara kita Indonesia, merayakan hari kemerdekaan dengan semangat perjuangan yang selalu berkobar tak kan pernah padam.
Apakah makna peryaan kemerdekaan
bagi kita semua?
Apakah Indonesia ini dikatakan sudah merdeka?
Tentu jawabannya, belum.
Mengapa demikian?
Karena rakyat, pemuda-pemudi Indonesia masih saja menderita
padahal perang telah usai.
Rakyat Indonesia masih saja merasakan kekurangan, kelaparan,
dan masih ada anak Indonesia
yang belum mengenyam pendidikan  karena mahalnya biaya pendidikan
di negeri ini.
Indonesia ini kaya akan hasil buminya, rempah yang melimpah, tambang yang gemilang, hutan lebat dengan isi yang terkandung di dalamnya. Alam Indonesia dengan pesona keindahannya. Budaya dan adat istiadat yang bernilai luhur.


Kita sebagai rakyat Indonesia masih tidak peduli lingkungan, tidak memanfaatkan apa yang ada. Kita hanya menjadi manusia konsumtif yang bergantung dengan Negara lain.
Bahkan orang di negeri ini, masih banyak yang mementingkan dirinya sendiri.
Memperkaya diri sendiri dengan menguasai hasil bumi.
Hal demikian diperparah lagi,
kondisi para pemuda pemudi Indonesia masa kini.
Pemuda kini terseret pada pergaulan bebas, narkoba, tauran yang lebih tragis
hingga pembunuhan.
Apakah ini disebut pemuda pemudi Indonesia…?
Tentu tidak, karena pemuda pemudi indonesia itu harus memperjuangkan nasib Indonesia ke  arah yang lebih baik,
hingga seluruh dunia tahu
bahwa Indonesia
adalah negara yang berbudaya, berprestasi,yang selalu menjujung tinggi nilai keindahan,dan keluhuran budi pekerti itulah yang kita ikrarkan dalam diri oleh pemuda-pemudi kita
untuk menjaga lingkungan Indonesia,
membangkitkan Negara Indonesia, dan mempertahankan Negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA
ALLAHU AKBAR……
JIKA ADA JARUM YANG PATAH
JANGAN MASUKAN DALAM PETI
JIKA ADA KATA-KATA KU YANG SALAH
JANGAN DISIMPAN DI DALAM HATI
Sekian pidato dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf….
PAK TAUFIK MELIHAT KA’BAH
TERGAGUM-KAGUM SAMBIL TERJATUH
WABILAHITAUFIK WAL HIDAYAH
WASALLAMU’ALAIKUM WARAH MATULLAHI WABARAKATHU….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar