Refleksi 69 tahun proklamasi republik indonesia,pelajar,harapan masyarakat indonesia
Bismilahhirohmanirohim
Dewan juri yang saya hormati
Dewan juri yang saya hormati
dan
hadirin yang berbahagia.
Empat
kali empat sama dengan enam belas
upin,ipin cucunya datuk,sempat tak sempat
salam harus dibalas,saya ucapkan
upin,ipin cucunya datuk,sempat tak sempat
salam harus dibalas,saya ucapkan
Assalamualaikum
wr,wbr.
Sebelum
memulai pidato ini marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita semua.
Shalawat
serta salam tak lupa
kita
haturkan kepada suri tauladan kita, nabi besar, Muhammad SAW
beserta
pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin
sekalian,
saya
akan memulai pidato pada pagi yang berbahagia ini.
Pidato
yang bertema refleksi 69 tahun proklamasi republik Indonesia, Pelajar, harapan
bangsa.
Negara
kita, Indonesia, sudah lama dijajah oleh bangsa lain.
Bangsa
yang ingin mengeruk habis kekayaan alam yang ada
di
NegaraIndonesia yang kita cinta ini.
Pahlawan-pahlawan
kita rela mati
di
medan perang demi mendapatkan sebuah kemerdekaan.
Generasi-45
akan dikenang sepanjang masa, sebagai generasi emas yang mengubah nasib bangsa
dengan semangat perjuangan, pengabdian
dan
pengorbanan yang luar biasa.
Etos
inilah yang harus selalu kita tanamkan
dan kita teladani hingga anak, cucu kita nanti.
Pada
tanggal 17 agustus ini dari sabang
sampai merauke, Negara kita Indonesia, merayakan hari kemerdekaan dengan
semangat perjuangan yang selalu berkobar tak kan pernah padam.
Apakah makna peryaan kemerdekaan
Apakah makna peryaan kemerdekaan
bagi
kita semua?
Apakah
Indonesia ini dikatakan sudah merdeka?
Tentu
jawabannya, belum.
Mengapa
demikian?
Karena
rakyat, pemuda-pemudi Indonesia masih saja menderita
padahal
perang telah usai.
Rakyat
Indonesia masih saja merasakan kekurangan, kelaparan,
dan
masih ada anak Indonesia
yang
belum mengenyam pendidikan karena
mahalnya biaya pendidikan
di
negeri ini.
Indonesia
ini kaya akan hasil buminya, rempah yang melimpah, tambang yang gemilang, hutan
lebat dengan isi yang terkandung di dalamnya. Alam Indonesia dengan pesona
keindahannya. Budaya dan adat istiadat yang bernilai luhur.
Kita
sebagai rakyat Indonesia masih tidak peduli lingkungan, tidak memanfaatkan apa
yang ada. Kita hanya menjadi manusia konsumtif yang bergantung dengan Negara
lain.
Bahkan
orang di negeri ini, masih banyak yang mementingkan dirinya sendiri.
Memperkaya
diri sendiri dengan menguasai hasil bumi.
Hal
demikian diperparah lagi,
kondisi
para pemuda pemudi Indonesia masa kini.
Pemuda
kini terseret pada pergaulan bebas, narkoba, tauran yang lebih tragis
hingga
pembunuhan.
Apakah
ini disebut pemuda pemudi Indonesia…?
Tentu
tidak, karena pemuda pemudi indonesia itu harus memperjuangkan nasib Indonesia
ke arah yang lebih baik,
hingga
seluruh dunia tahu
bahwa
Indonesia
adalah
negara yang berbudaya, berprestasi,yang selalu menjujung tinggi nilai
keindahan,dan keluhuran budi pekerti itulah yang kita ikrarkan dalam diri oleh
pemuda-pemudi kita
untuk
menjaga lingkungan Indonesia,
membangkitkan
Negara Indonesia, dan mempertahankan Negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
MERDEKA,
MERDEKA, MERDEKA
ALLAHU
AKBAR……
JIKA ADA JARUM YANG PATAH
JANGAN MASUKAN DALAM PETI
JIKA ADA KATA-KATA KU YANG SALAH
JANGAN DISIMPAN DI DALAM HATI
Sekian
pidato dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf….
PAK TAUFIK MELIHAT KA’BAH
TERGAGUM-KAGUM SAMBIL TERJATUH
WABILAHITAUFIK WAL HIDAYAH
WASALLAMU’ALAIKUM WARAH MATULLAHI WABARAKATHU….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar